Selamat Datang di Blog MODUL DAN BAHAN PEMBELAJARAN

Kepemimpinan dan Faktor Eksternal

Definisi Kepemimpinan
Garry Yukl (1994:2) menyimpulkan definisi yang mewakilitentang kepemimpinan antara lain sebagai berikut :

• Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yangmemimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuanyang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons,1957:7)
• Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yangdijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkanmelalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu ataubeberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler &Massarik, 1961:24)

Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandungpengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dariseorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannyadalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanyamembentuk suatu pola atau bentuk tertentu.

Davis dan Newstrom (1995) menyatakan bahwa polatindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yangdipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenalsebagai gaya kepemimpinan.

Tiga Aliran Teoritentang Gaya Kepemimpinan
1) Teori Genetis (Keturunan)
2) Teori Sosial
3) Teori Ekologis

Genetis (Keturunan)
Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are bornand nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat)
bukannya dibuat).Seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena iatelah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalamkeadaan yang bagaimanapun seseorangditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadipemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagaipemimpin.
Sosiologis
Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader aremade and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati).Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teorigenetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapatyang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikandan pengalaman yang cukup.

Ekologis
Teori ekologis ini pada intinya berarti bahwaseseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakatkepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melaluipendidikan yang teratur dan pengalaman yangmemungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari keduateori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakanteori yang paling mendekati kebenaran.

Tipe & Gaya Kepemimpinan
1) Otorite/Authoritarian
2) Militeristik
3) Paternalistis
4) Demokratis
5) Kharismatis

Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yangmemusatkan segala keputusan dankebijakan yang diambil daridirinya sendiri secara penuh.Segala pembagian tugas dantanggung jawab dipegang oleh sipemimpin yang otoriter tersebut,sedangkan para bawahan hanyamelaksanakan tugas yang telahdiberikan.

Militeristik
• Seorang pemimpin yang bertipe militeristisialah seorang pemimpin yang memilikisifat-sifat berikut : Dalam menggerakanbawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan;
• Dalam menggerakkanbawahan senang bergantung kepadapangkat dan jabatannya;
• Senang padaformalitas yang berlebih-lebihan;
• Menuntutdisiplin yang tinggi dan kaku daribawahan;
• Sukar menerima kritikan daribawahannya;
• Menggemari upacaraupacarauntuk berbagai keadaan.

Paternalistik
Seorang pemimpin yang tergolong sebagaipemimpin yang paternalistis ialah seorangyang memiliki ciri sebagai berikut :
• menganggap bawahannya sebagai manusiayang tidak dewasa;
• bersikap terlalumelindungi (overly protective);
• jarangmemberikan kesempatan kepadabawahannya untuk mengambil keputusan;
• jarang memberikan kesempatan kepadabawahannya untuk mengambil inisiatif;
• jarang memberikan kesempatan kepadabawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya;
• dan sering bersikapmaha tahu.

Kharismatik
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasilmenemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwapemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yangamat besar dan karenanya pada umumnyamempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangatbesar, meskipun para pengikut itu sering pula tidakdapat menjelaskan mengapa mereka menjadipengikut pemimpin itu.Karena kurangnya pengetahuan tentang sebabmusabab seseorang menjadi pemimpin yangkarismatik, maka sering hanya dikatakan bahwapemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatangaib (supra natural powers). Kekayaan, umur,kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagaikriteria untuk karisma.

Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpinyang memberikan wewenang secara luas kepada parabawahan. Setiap ada permasalahan selalumengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpinmemberikan banyak informasi tentang tugas sertatanggung jawab para bawahannya.
• Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik daribawahannya;
• selalu berusaha mengutamakan kerjasamadan teamwork dalam usaha mencapai tujuan;
• Ikhlasmemberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepadabawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudiandiperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahanyang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahanyang lain;
• selalu berusaha untuk menjadikan bawahannyalebih sukses daripadanya;
• dan berusaha mengembangkankapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Kontingensional
Model kepemimpinankontingensi dikembang-kan oleh Fielder. Fielder dalamGibson, Ivancevich dan Donnelly (1995) berpendapat bahwagaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi sebuahorganisasi bergantung pada situasi di mana pemimpinbekerja.
• Menurut model kepemimpinan ini, terdapat tiga variabelutama yang cenderung menentukan apakah situasimenguntukang bagi pemimpin atau tidak. Ketiga variabelutama tersebut adalah : hubungan pribadi pemimpin denganpara anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota);
• kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompokuntuk dilaksanakan (struktur tugas);
• dan kekuasaan dankewenangan posisi yang dimiliki (kuasa posisi).

Berdasar ketiga variabel utama tersebut, Fiedlermenyimpulkan bahwa : para pemimpin yang berorientasipada tugas cenderung berprestasi terbaik dalam situasikelompok yang sangat menguntungkan maupun tidakmenguntungkan sekalipun; para pemimpin yang berorientasipada hubungan cenderung berprestasi terbaik dalam situasisituasiyang cukup menguntungkan.

Kompetensi Kepemimpinan
Suatu persyaratan penting bagi efektivitas ataukesuksesan pemimpin (kepemimpinan) dan manajer (manajemen) dalam mengemban peran, tugas, fungsi,atau pun tanggung jawabnya masing-masing adalahkompetensi. Konsep mengenai kompetensi untuk pertama kalinya dipopulerkan oleh Boyatzis (1982) yang didefinisikankompetensi sebagai “kemampuan yang dimilikiseseorang yang nampak pada sikapnya yang sesuaidengan kebutuhan kerja dalam parameter lingkunganorganisasi dan memberikan hasil yang diinginkan”.


FAKTOR INTERNAL Yang Perlu Diperhatikan Oleh Manajer
Dibidang Sumber Daya Manusia
Recruitment & Selection
Training & Developtment
Kompensasi & Karier
Kepemimpinan & Manajemen Konflik

Dibidang Akuntansi & Keuangan
Sources Of Funds (Debt, Bond & Share)
Uses Of Funds (Working Capital, Direct Investment, Indirect Investment)
Pencatatan & Pembukuan Keuangan
Cash Flow & Budgeting

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL
Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented)
Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial
Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) : kewajiban perusahaan bisnis di luar yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat

ETIKA MANAJERIAL
Etika manajerial adalah peraturan dan prinsip yang mendefinisikan tindakan benar dan salah
Empat pandangan tentang etika :
1. Pandangan etika utilitarian(utilitarian view of ethics)
keputusan etika dibuat semata-mata berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu
2. Pandangan etika hak ( rights view of ethics)
peduli terhadap penghormatan dan perlindungan hak kebebasan pribadi individu
3. Pandangan etika teori keadilan (theory of justice view of ethics)
para manajer memaksakan dan mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dari tindakan itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang hukum
4. Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu (integrative social contracts theory)
keputusan atau etika harus didasarkan pada sejumlah faktor empiris (apa yang ada) dan faktor normatis (apa yang seharusnya)



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJEMEN
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
• Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
• Prinsip kejujuran. Suatu bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
• Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
• Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
• Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Bagaimana Penerapan Etika Bisnis di Indonesia?!
Di Indonesia tampaknya masalah penerapan etika perusahaan yang lebih intensif masih belum dilakukan dan digerakan secara nyata.
Pada umumnya baru sampai tahap pernyataan-pernyataan atau sekedar “lips-service” belaka. Karena memang enforcement dari pemerintah pun belum tampak secara jelas.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Tanggung jawab sosial dan keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
Keterlibatan sosial perusahaan di masyarakat akan menciptakan suatu citra yang sangat positif. Biaya sosial yang dikeluarkan dianggap sebagai investasi jangka panjang.

Corporate Action dalam CSR
Menjaga kelestarian lingkungan, perbaikan prasarana umum (jalan, jembatan, fasos, dll), penyuluhan, pelatihan ketrampilan, dan perbaikan kesehatan lingkungan.
Aktifitas CSR memerlukan biaya yang signifikan, namun secara jangka panjang sangat menguntungkan perusahaan, karena kegiatan tersebut menciptakan iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.

Mengapa CSR Penting ?!
• Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
• Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.
• Dalam situasi yang semakin mengglobal, ada saling ketergantungan yang kuat antara perusahaan sebagai produsen dengan masyarakat luas (sebagai konsumen).
• Perusahaan sebaiknya tidak lagi bersikap tertutup atau tidak mau melakukan kegiatan yang sifatnya sosial kemasyarakatan melalui program CSR.
• Perusahaan yang tidak memperhatikan hal-hal semacam ini, cepat atau lambat akan semakin ditinggalkan oleh pelanggannya.

Artikel Yang Berhubungan