Selamat Datang di Blog MODUL DAN BAHAN PEMBELAJARAN

EKONOMI MAKRO

Ilmu Ekonomi secara garis besar dibagi atas, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dalam ekonomi mikro yang dibicarakan adalah unit-unit individu seperti perusahaan dan rumah tangga. Jadi yang dibahas adalah mengenai perilaku unit-unit individu tadi. Maka di dalam teori ekonomi mikro ada teori prilaku produsen, prilaku konsumen, bagaimana mencapai kepuasan yang optimal bagi konsumen, juga bagaimana produsen dapat memperoleh keuntungan yang maksimal, dan lain-lain. Jadi yang menjadi ini perhatian adalah individunya. Sedangkan dalam teori makro ekonomi prilaku-prilaku individu tadi digabung menjadi satu, atau secara agregat (keseluruhan). Jadi yang menjadi perhatian tidak lagi produksi satu perusahaan dan harga suatu barang, tetapi produksi total dan tingkat harga umum. Kita melihat perekonomian secara nasional. Pada ekonomi makro yang menjadi perhatian adalah tingkat infasi, pengangguran, neraca pembayaran, dan pertumbuhan ekonomi.

Teori ekonomi makro diajarkan agar kita dapat mengetahui permasalahanpermasalah ekonomi makro dan menganalisisnya sehingga dapat mengambil kebijakan-kebijakan makro yang dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi nasional. Ada empat masalah ekonomi secara garis besar:

1. Masalah kestabilan harga ( inflasi )
Kestabilan harga merujuk kepada keadaan suatu negara/wilayah yang terdapat harga barang/jasa relatif tidak berubah (tetap). Keadaan ini sering disebut inflasi yang rendah. lnflasi secara definisi adalah kenaikan harga secara umum yang terjadi secara terus menerus. Inflasi menjadi masalah karena hal ini menyangkut daya beli masyarakat suatu negara. Jika harga umum mengalami kenaikan (inflasi) tetapi tidak diimbangi dengan kenaikkan pendapatan per kapita, maka jelas daya beli masyarakat menjadi sangat berkurang. Jika daya beli semakin berkurang berarti negara tersebut menjadi bertambah miskin.

Inflasi secara terus menerus akan mengakibatkan suatu negara menjadi hancur perekonomiannya. Inflasi selain membuat masyarakat menjadi miskin, juga mengakibatkan produsen kesulitan untuk berproduksi dan menjual barang-barangnya. Inflasi akan mcmpengaruhi tingkat suku bunga perbankan. Jika inflasi tinggi, maka suku bunga perbankan akan naik, apalagi untuk suku bunga pinjaman. Sehingga jelas akan menyulitkan semua orang, baik itu produsen, maupun konsumen. Bila ini terjadi terus menerus, maka kita akan terperosok ke dalam Lingkaran Setan Kemiskinan. Dalam lingkaran setan kemiskinan, dimulai dari kondisi pendapatan nasional ( GDP/GNP ) yang rendah, sehingga mengakibatkan saving masyarakat rendah. Saving ( tabungan ) yang rendah akan mengakibatkan investasi juga rendah. Investasi rendah akan membuat produksi rendah, pengangguran tinggi. Produksi rendah, pengangguran tinggi akan mengakibatkan GDP/GNP tetap rendah. Ini terus berlangsung, sehingga kita terjerumus dalam lembah kemiskinan.

2. Masalah Pengangguran
Adanya pengangguran berarti menunjukkan perekonomian negara itu tidak dalam kondisi full-employment. Ada faktor produksi yang tidak terpakai (berlebih) yaitu tenaga kerja. Memang kondisi idealnya suatu negara harus berada di dalam keadaan fullemployment, akan tetapi untuk mencapai kondisi ini tidak inungkin. Sangat jarang terjadi. Bahkan Keynes, mengatakan bahwa kondisi perekonomian suatu negara selalu berada dalam keadaan under-employment, kalau pula terjadi keadaan full employment itu hanya kebetulan saja. Memang tingkat penggangguran selalu terjadi di negara manapun. Dan ini memang menjadi concern ( pusat perhatian ) para pemimpin bangsa dan para ekonom. Makanya di dalaln kampanye suatu partai politik, masalah ini menjadi salah satu prioritas bagi mereka, yaitu menurunkan tingkat pengangguran. Pengangguran tentu tidak baik bila terjadi, karena dapat menimbulkan kerawanan sosial seperti pencurian, kriminalitas, dll.

3. Masalah Keseimbangan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan informasi keadaan keuangan satu negara secara umum. Jika negara tersebut memiliki kondisi yang surplus berarti negara itu memiliki cadangan devisa yang besar. Apa gunanya cadangan devisa itu ? Cadangan ini digunakan untuk kegiatan transaksi perdagangan luar negeri. Cadangan ini digunakan untuk membiayai impor barang-barang dari luar negeri. Semakin besar cadangan suatu negara berarti semakin sehat negara itu, karena mampu membeli barang lebih banyak. Analoginya bila seseorang yang memiliki tabungan yang banyak. Semakin banyak tabungannya, berarti dia memiliki kemampuan untuk membeli barang yang lebih banyak.

Bagaimana cara memperbesar cadangan ? Cadangan dapat diperbesar dengan berbagai macam cara. Cara pertama adalah dengan melakukan ekspor. Semakin besar ekspor, maka cadangan negara itu semakin besar. Cara kedua, adalah dengan mengundang investor asing agar mau melakukan investasi di negara kita. Cara ini ada baiknya dan ada buruknya. Baiknya,masuknya investor asing ke dalam negeri, akan meningkatkan produksi dan mengurangi angka pengangguran. Apalagi kalau investasinya jangka panjang. Keburukannya, investasi asing ini tidak dapat selalu tetap di suatu negara. Sangat tergantung sesuai dengan keinginan si investor. Kalau perekonomian stabil, maka banyak investor yang datang ke negara itu, tapi sebaliknya jika negara dalam keadaan tidak menentu ( full of uncertainty ) maka investor akan segera menarik kembali uangnya yang telah di investasikannya.

Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Indonesia adalah salah satu contohnya. Ketika terjadi peristiwa Mei 1998, banyak investor yang lari ke luar negeri, dan investor asing yang tadinya mau investasi tidak jadi melakukan investasi di dalam negeri. Cara ketiga, merupakan cara yang paling tidak disenangi sebenarnya yaitu dengan melakukan pinjaman luar negeri. Pinjaman luar negeri seharusnya menjadi alternatif terakhir bagi suatu negara jika negara tersebut ingin menyelamatkan dirinya dari kehancuran. Dalam jangka pendek, pinjaman ini memang sangat berarti untuk memulihkan keadaan perekonomian yang hancur. Seperti Indonesia, karena pemerintah memiliki kesulitan dalam hal keuangan, agar pembangunan terus berlangsung, maka pinjaman luar negeri tidak dapat dihindarkan. Pemanfaatan utang luar negeri secara bijak sangat berarti bagi suatu negara, karena dengan demikian pembangunan dapat terus berlangsung, angka pengangguran berkurang, aktivitas ekonomi tumbuh dan pendapatan nasional akan terus bertambah. Bila pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, maka negara akan memperoleh penerimaannya dari ekspor maupun dari pajak. Dengan demikian pemerintah akan dapat membayar kembali utang luar negerinya.



4. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan di dalam GDP ( Gross Domestic Product ) atau GNP ( Gross National Product ). Adanya peningkatan dalam GDP berarti menunjukkan adanya peningkatan pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita merupakan pendapatan masyarakat per individu. GDP juga merupakan angka yang menunjukkan total produksi suatu negara. Semakin tinggi GDP berarti total produksi semakin besar. Cuma yang menjadi yang menjadi permasalahan di sini biasanya adalah pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Oleh karena itu tidaklah menjadi cerminan sebuah negara yang memiliki GDP rendah, semua masyarakatnya miskin, dan bila sebuah negara memiliki GDP besar, semua warga negara masyarakatnya kaya. Untuk itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi kesenjangan pendapatan antar warga negaranya.

Artikel Yang Berhubungan